Mereka manusia biasa..
***
Masuk 7 tahun
usia SIGMA kini, sebuah group nasyid yang pernah menulurkan album bertajuk
istikharah cinta, menuju satu dekade. tak hanya itu tahun 2013 ini lengkap sudah dengan hadirnya album Kupu kupu Cinta. Memang.. usia tujuh tahun tentu belumlah
matang, akan tetapi setiap simpul-simpul waktu berjalan akan terus mereka rajut
dan dibingkai dalam sebuah kenangan bersaudara. Itulah nasyid SIGMA yang setiap
personilnya memiliki cerita unik dan menarik untuk dibahas.
*Zulmy and memorial
Entah apa yang
difikirkannya kini, akupun tak tahu, diusia yang terus mendekati angka 30 hatinya
mulai bergejolak, memikirkan masa depan yang baik, berumah tangga dengan wanita
sholehah juga memiliki kehidupan dan taraf sosial yang layak.
Teringat oleh ku,
ketika aku baru berjumpa dengannya, pria melankolis nan kocak ini terkadang
menghibur, terkadang juga nyebelin, tapi semua ini bumbu bersaudara, apalagi
setiap aku melihat foto-foto kebersamaan sigma juga dengan gaya-gaya konyolnya
yang sangat hobi diphoto dari pada memoto membuat aku tersenyum sendiri. Inilah
dia ‘dengan gaya bodohnya’ hatiku berujar.
Tapi tahukah apa
yang dilakoninya kini sungguh berbeda dengan apa yang tampak. Ibarat panggung
sandiwara yang melakoni beberapa peran. Keputusannya berhenti kuliah mungkin
saat itu adalah tepat, disaat perekonomian keluarga yang carut marut, ia juga
dituntut untuk mampu menghidupi dirinya, alhasil beberapa pekerjaanpun dijajaki
mulai dari menjaga toko, office boy disebuah hotel, karyawan lembaga zakat dan
juga berjualan dikantin sekolah hingga membuka bisnis burger. Yang semua ini
demi mengumpulkan kepingan rupiah yang tidak hanya untuk kepentingan dirinya
juga untuk keluarga dikampung
*Yedo and
memorial
“Jangan lihat aku
hari ini..” begitu ia selalu berkata. Pria jangkung yang hampir saja putus
kuliah ditahun kedua akibat beban ekonomi yang melanda, alhasil dengan
perjuangan keras dan kemandiriannya ia mampu menyudahinya. Setelah penipuan
yang dilakukan pihak keluarga terhadap bisnis ayahnya menyebabkan usaha itu bangkrut
total dan gulung tikar, kehidupannyapun berubah, tinggal disebuah gubuk tanpa
dinding yang hanya ditutup dengan kain spanduk juga tikus besar yang
berkeliaran dilorong-lorong papan dibawahnya, ya.. sebuah gubuk sederhana milik
warga keturunan yang ditempati secara gratis tanpa kakus dan air bersih.
Pendapatan yang hanya lima belas ribu rupiah pernah menjadi pemandangan keluarganya,
alhasil satu bungkus indomie menjadi menu pengganjal perut satu keluargakeluarga saat itu,
*Yoni and
memorial
Akademis yang
baik tidak selamanya membuat harapannya juga sebaik prestasinya, siswa undangan
yang diterimanya berlalu begitu saja, kuliah dengan jurusan yang diimpikannya
akhirnya lewat sudah, penghasilan orang
tua yang tidak seberapa menjadi pertimbangan besar keluarganya, ditambah sebuah
rasa dari orang tua yang tidak biasa pisah dengan anaknya menambah pelengkap
pengubur impiannya.
Yoni dan
abang-abangnya saat ini adalah ujung tombak perekonomian keluarga, mengais
secuil rezeky yang dikumpulkan sedikit demi sedikit untuk menghidupi delapan
nyawa dirumah yang sederhana menjadi perjuangan hari harinya. Terkadang ada hal
yang harus ditahan, harapan dan impian pun harus dikorbankan. Selera ingin
memiliki sesuatu seperti banyak orang tidaklah mudah untuk ia dapatkan. Karena
semuanya sudah terkapling dengan jelas, bahkan uang ditangan hanya untuk
transit sebentar saja yang kemudian menguap sesuai dengan kebutuhan keluarga.
*Zein in Memorial
Disaat semua
temannya heboh untuk menentukan kuliah, zein malah memilih dumai sebagai tempat
ia mencari ilmu, tidak terpengaruh dengan riuh kawan kawannya mencari tempat
kuliah yang baik dijawa dan sumatra. Kembali petimbangan keluarga menjadi tolak
ukurnya, keputusan keluarga yang hijrah dari bengkulu kedumai, menambah daftar
pejuang pejuang keluarga yang luhur. Dan
harapan keluarga yang ingin secara instan untuk melanjutkan bisnis
keluarga menjadi kesimpulan penting dalam hidupnya, kerja dan kuliah menjadi
aktifitas rutinnya yang berbeda dengan teman sebayanya yang menerima uang jajan untuk kuliah
sedangkan ia harus melakoni hidup dengan menyambi kerja.
***
Apapun itu..
kisah diatas menyeruak untuk kita terus bangkit, bangkit dari kegagalan dan
menjadikan semua itu sebagai pelajaran. Hidup ini butuh ikhtiar yang besar,
cita cita juga terkadang bisa terkorbankan tapi kita harus yakin suatu saat
kita akan menjadi pemenang sejati, karna pemenang sejati itu ada dimasing
masing jiwa kita. Membuka mata menatap dunia bahwa harapan terbentang luas, seluas samudra, mari kita arungi hidup,
bangkit, dan suluhlah jiwa, insyaallah kitalah juara.. amiin..
Bangkitlah wahai
jiwa yang lelah
Bangun kembali
semangat baru
Pemenang Sejati
itu ada di jiwamu
(sigma song:
Pemenang Sejati)
2 Komentar untuk "Zulmy, Yedo, Yoni, Zein Dalam Memorial"
Bagus sekali,,, setiap kata2 itu penuh makna,,,
membuka semangat unk bejuang...
trimakasih,,,,,
#semamngat
amazing......
sebuah inspirasi yg memacu semangat berjuang :-)
semoga sukses selalu untuk semua personil Sigma